Jakarta_JAKinside.com - Praktik investasi ilegal atau bodong terus menjadi ancaman serius di tengah masyarakat, terutama karena rendahnya literasi keuangan di berbagai kalangan. Banyak individu yang tergiur oleh janji keuntungan besar dalam waktu singkat, tanpa memahami risiko atau legalitas dari tawaran investasi tersebut. Fenomena ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga berpotensi memicu instabilitas sosial jika tidak segera ditangani dengan baik.
Di masa transisi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjadi prioritas nasional. Dalam konteks ini, Cerdas Waspada Investasi Global (CWIG) mengambil peran penting sebagai garda terdepan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, memantau pergerakan investasi ilegal, dan mendukung penegakan hukum.
Ketua Umum CWIG, Henry Hosang, menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam menangani masalah ini. “Rendahnya literasi keuangan menjadi akar dari maraknya investasi ilegal. CWIG berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan membangun kesadaran masyarakat agar tidak mudah tergoda oleh iming-iming yang tidak masuk akal. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan pihak berwajib untuk memastikan pelaku investasi bodong mendapatkan sanksi tegas," ujar Henry Hosang.
Ia menambahkan, peran CWIG tidak hanya sebatas edukasi, tetapi juga mencakup advokasi dan perlindungan kepada korban. “Kami ingin memastikan masa transisi pemerintahan ini tidak dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk menyebarkan investasi ilegal yang dapat merusak stabilitas Kamtibmas. CWIG terus mendorong sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan institusi keuangan untuk menciptakan ekosistem investasi yang sehat dan aman,” tutupnya.
Langkah proaktif CWIG ini diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas di tengah masyarakat sekaligus meningkatkan literasi keuangan agar masyarakat lebih cerdas dan waspada terhadap berbagai tawaran investasi yang beredar.
0 Komentar