JAKinside.com_Tangerang - Bertempat di Sekolah Perguruan Buddhi, sebanyak 300 calon Samanera mengikuti prosesi pencukuran rambut sebagai bagian dari Program Pabbajja Samanera Sementara yang diselenggarakan oleh Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) bekerja sama dengan Sekolah Perguruan Buddhi Kota Tangerang.
Prosesi diawali dengan pemotongan rambut oleh orang tua atau perwakilan keluarga masing-masing calon samanera. Selanjutnya, pencukuran dilanjutkan oleh anggota Sangha, termasuk para Bhikkhu. Tidak hanya rambut kepala yang dicukur, tetapi juga alis dan kumis, simbol melepaskan keduniawian. Potongan rambut tersebut diletakkan di atas daun teratai sebagai bagian dari ritual Rabu (18/12).
Wakil Ketua Panitia Pabbajja Samanera Sementara MBMI, Fatmawati, S.E., menjelaskan makna mendalam dari upacara ini.
“Pencukuran rambut melambangkan tekad bulat untuk melepaskan keduniawian dan menjalankan Dhamma serta Vinaya, sesuai jejak Sang Buddha. Rambut dan alis yang dianggap sebagai mahkota duniawi dilepas sebagai bentuk latihan diri demi mencapai ketenangan batin,” ujarnya.
Momen ini penuh dengan suasana haru, terutama bagi para orang tua yang melihat anak-anak mereka mengambil langkah besar dalam perjalanan spiritual.
Ketua Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia Agus Jaya, menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya program ini.
“Kegiatan ini tidak hanya memperkuat identitas umat Buddha, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi kita semua. Program Pabbajja Samanera Sementara 2024 ini merupakan yang terbesar dan pertama kali diadakan di Kota Tangerang,” ujarnya.
Agus Jaya juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan semua pihak yang telah mendukung program yang berlangsung dari 17 hingga 31 Desember 2024 tersebut. Ia menambahkan bahwa keberadaan Sekolah Perguruan Buddhi sebagai tuan rumah menjadi bukti bahwa Kota Tangerang adalah pusat perkembangan umat Buddha.
“Kota Tangerang menjadi magnet bagi umat Buddha. Semoga kegiatan ini membawa berkah, tidak hanya bagi peserta, tetapi juga bagi masyarakat luas yang bangga dengan ajaran Buddhasasana,” tutupnya.
Program Pabbajja Samanera Sementara ini diharapkan menjadi langkah awal yang bermakna dalam mendekatkan generasi muda kepada nilai-nilai Dhamma dan Vinaya, sekaligus memperkuat jati diri umat Buddha di Indonesia.
0 Komentar